Tujuan: Perawatan topikal dengan perak dan balutan perak semakin banyak digunakan untuk perawatan luka lokal; meskipun demikian, bukti
kegunaannya tidak jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak balutan konvensional dan balutan koloid perak pada ulkus kaki diabetik (DFU) dengan dan tanpa terapi kompresi.
Bahan dan Metode: Eksperimen prospektif, tersamar ganda ini melibatkan 50 pasien dengan DFU non-iskemik, dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 25 pasien. Penelitian dilakukan selama enam bulan. Titik akhir primer adalah mengevaluasi seluruh epitelisasi (penyembuhan total) semua ulkus
pada kaki yang diteliti.
Hasil: Area ulkus menurun secara signifikan pada kelompok perak koloid (67,77 ± 17,82%) dibandingkan dengan kelompok salin konvensional (21,70 ± 23,52%). Jika dibandingkan dengan kelompok konvensional, kelompok perak koloid membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit untuk mencapai titik akhir (23,15 ± 8,15 hari vs. 48,35 ± 18,07 hari), dan pada hari ke-14, pengurangan area ulkus (dari 100%) lebih besar (48% pada kelompok perak vs. 89,69% pada kelompok konvensional).
Kesimpulan: Dalam penanganan DFU, balutan luka hidrogel tak terstruktur menggunakan koloid perak berdasarkan perak ionik lebih efektif daripada balutan salin biasa karena balutan ini menyembuhkan luka lebih cepat dalam waktu yang lebih sedikit sekaligus mengurangi area ulkus secara drastis seiring berjalannya waktu.
Kata kunci: Ulkus kaki diabetik, balutan koloid perak, pembalutan, terapi balutan