Perak tidak memiliki peran biologis, dan sangat beracun bagi organisme tingkat rendah. Meskipun beberapa formulasi perak yang digunakan dalam pengobatan pada abad lalu diresepkan dan dijual untuk mengobati kondisi medis tertentu, sebagian besar senyawa, termasuk yang menunjukkan sifat luar biasa sebagai agen antimikroba atau antikanker, masih dalam tahap awal penilaian, yaitu studi in vitro, dan mungkin tidak berhasil mencapai uji klinis. Tidak seperti logam berat lainnya, tidak ada bukti bahwa perak adalah racun kumulatif, tetapi kadarnya dapat menumpuk di jaringan tubuh setelah paparan jangka panjang yang menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Dalam tinjauan ini, kami membahas perjalanan perak dalam pengobatan yang beralih dari obat alternatif atau obat yang dibuat sendiri menjadi bukti ilmiah terkait penggunaannya. Banyaknya kontroversi mendorong para ilmuwan untuk bergerak menuju pemahaman yang lebih komprehensif tentang mekanisme yang terlibat.